Sunday, September 20, 2009

at a train station

 

Salah satu stasiun kereta api di Kota Malang adalah Stasiun Malang, stasiun besar tempat perhentian terakhir kalau menuju ke Malang. Stasiun Malang Kota Baru, itu yang biasa disebut penduduk kota Malang.

 

20 September 2009, hari H Idul Fitri 1430H, aku ke stasiun mengambil beberapa gambar. Suasana stasiun sangat lengang, toko-toko banyak yang tutup, penumpang hanya sedikit yang ada di peron. Mungkin karena suasana siang hari juga dimana sedikit kereta yang berangkat siang hari dari stasiun Malang. Cuaca siang ini sangat panass...

Tapi peron kereta api sungguh sejuk, angin berhembus sepoi-sepoi, jadi ngantuk nih, padahal ke sini niatnya mo motret, so aku usahain melek teruss... lah wong masih siang kok... sebenernya enak juga panas2 gini ngadem di peron kereta api, udah gitu kan sepi, untung juga aku datengnya sekarang, coba kalo pas arus mudik, wuih pasti rame tenan, ga tenang motret, n ga bisa duduk menikmati angin sepoi2 ini tentunya hehehe...


Aku memang tidak memotret suasana manusia pada saat itu, aku hanya mengambil beberapa gambar dari dalam stasiun, yang bagiku yang masih belajar ini, sangat diuntungkan dengan suasana stasiun yang sepi. 

Stasiun Kota Malang pada dasarnya sudah bersih, tertib, teratur, semua fasilitas untuk penumpang ada, infrastruktur diperhatikan dengan benar, keamanannya terjaga. Hanya saja para pengguna stasiun masih banyak yang tidak peduli dan tidak menjaga kebersihan dan keamanan sehingga kenyamanan penumpang KA mungkin agak sedikit terganggu. Namun pada saat hari raya seperti ini pihak kepolisian menempatkan petugasnya dalam operasi ketupat dengan memasang tenda di depan stasiun sehingga respon atas tindak kriminal sangat cepat.


Kereta api datang dan pergi, stasiun hanyalah persinggahan. Tempat naik dan turun penumpang. Sungguh berjasa dunia perkeretaapian di Pulau Jawa ini. Pulau yang padat penduduknya, dan KA adalah angkutan darat ekonomis yang mampu mengangkut penumpang dalam jumlah banyak dalam sekali jalan. Masih banyak kekurangan tentunya atas pelayanan PT KAI dalam melayani penumpangnya, namun bagiku PT KAI selalu menunjukkan kemauan untuk terus memperbaiki diri. 

Dari sekian padatnya jadwal kereta dengan jumlah lintasan kereta yang sedikit, kereta dituntut untuk selalu datang dan berangkat dengan on time. Kecelakaan selalu berusaha dihindari, namun sampai dengan saat ini masih belum bisa zero accident. Bagiku memang masalah kecelakaan ini tidak bisa ditimpakan semuanya kepada PT KAI, perbaikan infrastruktur misalnya rel yang sangat panjang itu membutuhkan biaya besar. Belum lagi penjahat yang kerjaannya ngambilin besi rel buat diloakkin, belum lagi yang mecahin kaca kereta yang lagi lewat (tujuannya apa sih), belum lagi yang tidak menjaga kebersihan, wc-nya pesing terus...

Infrastruktur PT KAI sendiri misalnya rel, hampir sepanjang jalan mata melihat, pinggir rel dimanfaatkan sebagai perumahan padat penduduk, sebagian besar ilegal sepertinya. Menurutku dengan memberikan manfaat sebesar2nya bagi kelancaran perjalanan kereta api maka kereta api akan terus diminati dan berkembang menjadi transportasi utama.

Aku sendiri termasuk jarang menggunakan jasa kereta api. Kalau perjalananku tidak buru2 aku memang senang naik kereta api, apalagi yang kelas ekonomi. Di KA kelas ekonomi kita dapat melihat banyak dan tumpah ruahnya karakter manusia yang mengagumkan di dalam bergerbong-gerbong kereta yang ditarik oleh satu lokomotif menuju arah yang sama.


Dengan kondisi rel yang bahkan ada yang sejak jaman penjajahan belum diganti. sepengetahuanku, untuk antar kota belum double track, masih single track, jadi kalo ada dua kereta dari arah berlawanan salah satu harus menunggu di stasiun sampai kereta dari arah berlawanan lewat, baru dia bisa jalan lagi. yang sering aku alami adalah kereta ekonomi disuruh nunggu lamaaaa...karena kalo kereta eksekutif berhentinya cuma di stasiun-stasiun besar aja. kapan-kapan aku mau motret stasiun-stasiun di pulau jawa ini ah... (kapan ya...)

Di hari raya ini, ternyata stasiun harus tetap buka, sehingga para petugas dan karyawan PT KA banyak yang tidak bisa berhari raya berkumpul bersama dengan keluarga. Mulai dari petugas di stasiun (tiket, PPKA, teknisi, kebersihan, keamanan, dll) sampai dengan para penjaga pintu perlintasan. My salute to all of them. 


Aku senang hari ini bisa ke stasiun, berlama-lama di sana, mengamati banyak hal, mengambil beberapa foto. Ingin juga sih aku punya suatu album foto perjalananku menyusuri stasiun-stasiun yang ada di pulau jawa ini, karena aku yakin setiap stasiun punya cerita, punya sejarahnya sendiri, yang pasti menarik kalo dipublikasikan. Kapan ya itu bisa terwujud?? hmmm... stasiun kereta api menjadi saksi bisu bagi banyak hal, stasiun kereta api adalah lokasi bagi banyak peristiwa bersejarah, stasiun kereta api adalah tempat orang berpisah - berjumpa, sedih-bahagia, kehilangan-dipertemukan, emosional dan historikal...


Hari ini masuk peron tidak dipungut biaya (bebas peron), biasanya untuk masuk ke peron per orang dipungut Rp.1.500,- 

Ga menutup kemungkinan aku akan datang ke stasiun ini lagi untuk motret, karena kalo ke stasiun lain kayanya waktunya itu loh...ga bisa disambi...hehehe...kayanya mo bikin blog traveller aja dehh hehehe...


Ohya, di stasiun ini walaupun menurutku termasuk ruang terbuka tapi ada tempat khusus untuk merokok, udah dipasang besar-besar, berwarna oranye mencolok, tetep aja orang2 merokok di sembarang tempat. sekali lagi kedisplinan memang susah diterapkan di dunia perkeretaapian, semua merasa memiliki kereta api, sampai2 relnya diambilin, sambungan relnya diputus, kaca jendela dilemparin, dan banyak lagi deh yang lainnya...


Mari kita terus menggunakan kereta api sebagai salah satu alat transportasi darat. Mari kita menjaga keamanan dan kenyamanan serta kebersihan dalam berkereta api seperti yang kita semua inginkan. Buat PT KAI, aku berharap jangan impor kereta bekas, kita kan udah punya INKA, itu aja yang dimaksimal dan optimalkan, aku sangat tidak setuju atas kebijakan impor kereta (bekas or baru). Karena untuk kereta listrik (KRL) di Jakarta yang ekspress pake kereta impor dari jepang. Sorry to say, but I strongly disagree. 

Kedisplinan juga jadi satu pekerjaan rumah bagi kita bersama, semoga kalo kita semua bisa berdisiplin maka tingkat kecelakaan bisa dikurangi. mari kita dukung bersama segala hal yang masih kurang dari perkeretaapian kita. Udah ada kok komunitas pecinta kereta api. Tolonglah kalau naik kereta api tuh bayar ya!! Jayalah perkereta apian Indonesia!!!

Sekali lagi, kalau naik kereta api bayar dooonngg!!!

Saturday, September 12, 2009

yang instan

saat ini manusia hidup di jaman yang serba cepat, serba instan, tak ada waktu untuk menunggu. manusia dimanjakan dengan berbagai teknologi yang mempermudah segala urusan kehidupan, mulai dari mengambil uang, makan, mencuci, hingga berbelanja. hal-hal yang dahulu mungkin tidak terpikirkan sekarang segalanya terwujud dan akan terus berkembang. apa yang kita sekarang pikirkan tidak mungkin untuk hari ini, kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. apakah kita juga akan menikmati hasil dari yang kita tanam sekarang, itu juga belum tentu. 

dulu mengambil uang tabungan harus mengantri di kantor bank tempat kita menabung, pakai acara mengantri. saat ini mengambil uang bisa di anjungan tunai mandiri, jika di satu atm mengantri kita bisa ke tempat lain yang terdekat atau menggunakan atm dari bank lain yang memiliki fasilitas sama dengan bank kita.

dulu mencuci terasa begitu lama, berat, dan pekerjaan yang rutin dilakukan. selain mesin cuci, hal termudah lainnya adalah dengan memasukkan pakaian kotor kita ke laundry, 2 hari kemudian akan kita ambil dalam keadaan rapi, bersih, dan wangi. 

dulu mungkin tak terpikir jika kita bisa makan tanpa harus repot memasak. tinggal telpon nomor restoran/warung yang dimaksud, memesan menu yang kita inginkan, voila, menu tersebut akan diantar sampai di depan rumah kita. 

dulu berkirim surat kepada handai taulan, relasi, sahabat dan lain-lain memerlukan waktu yang lama, saat ini kemudahan bisa kita jangkau sepenggalan tangan. ambil saja gadget kita pencet sana pencet sini, kita sudah terhubung dengan relasi bisnis, teman, saudara, pacar, keluarga, dll.

berkunjung ke kota lain memang memerlukan waktu, transportasi darat sudah bisa tergantikan dengan transportasi udara yang lebih cepat. penemuan-penemuan menakjubkan saat ini memungkinkan tenaga manusia diganti dengan tenaga robot. penemuan-penemuan menakjubkan saat ini memungkinkan yang telah hilang kita peroleh kembali (misal dalam bentuk kloning, terlepas dari masalah etika).

cepat, sangat cepat dan kalau bisa lebih cepat lagi. kita berpacu dengan waktu, berpacu dengan masa, berpacu dengan sesama kita, berpacu dengan umur, berpacu dengan hidup itu sendiri.

pencapaian-pencapaian yang tiada habisnya membuat kita merasa terus dan terus harus diisi, haus akan pengakuan, haus akan apresiasi, haus akan perhatian, haus akan penghargaan.

kagumkah kita, manusia, akan semua ini?